Hubungan Hygiene Menstruasi dengan Kejadian Pruritus Vulva pada Remaja di SMPN 3 Sine Ngawi
Abstract
Latar belakang : Perilaku hygiene menstruasi yang tidak tepat dapat menimbulkan dampak yang tidak baik bagi kesehatan reproduksi wanita seperti terjadinya pruritus vulva. Pruritus vulva merupakan masalah pada vagina yang ditandai dengan adanya rasa gatal parah pada alat kelamin. Hingga saat ini sekitar 10% wanita di seluruh dunia mengalami masalah pruritus vulva yang berat. Tujuan : Untuk menganalisis hubungan hygiene menstruasi dengan kejadian pruritus vulva pada remaja di SMPN 3 Sine Ngawi. Metode : Dalam penelitian ini peneliti menggunakan desain penelitian “ Cross Sectional ” dengan jumlah sampel 46 responden. Hasil : hasil penelitian sejumlah 11(26,8%) responden hygiene menstruasinya baik dan mengalami pruritus vulva ringan sebanyak 7 (17,1%), sejumlah 29 (70,7%) responden hygiene menstruasinya cukup dan mengalami pruritus vulva sedang sebanyak 31 (75,6%). Sejumlah 1 (2,4%) responden yang hygiene menstruasinya kurang dan mengalami pruritus vulva berat sebanyak 3 (7,3%). Berdasarkan hasil tabulasi dan uji korelasi spearman rank didapatkan nilai p= 0,711 dengan α > 0,05. Hal ini menunjukkan H0 diterima yang artinya tidak terdapat hubungan antara hygiene menstruasi dengan kejadian pruritus vulva. Sehingga diharapkan responden untuk lebih meningkatkan kebersihannya pada saat menstruasi. Kesimpulan : Berdasarkan hasil penelitian dengan spearman rank didapatkan hasil p= 0.711 dengan α > 0,05 yang berarti tidak ada hubungan antara hygiene menstruasi dengan kejadian pruritus vulva